“layang kangen”
Semakin aku
tekan ke dalam semakin muncul ia datang menyapa, walau hanya guratan senyum yang datang
menyapa , seakan menanyakan , apa kabar?
Mungkin ini
seperti mimpi, sesuatu hal yang jauh dari dugaanku, seketika hilang dari
peredaran, intensitas komunikasi seketika lenyap, hal yang tak pernah kita
lakukan sebelumnya, memang ga gampang ngejalaninya, dan aku yakin ia pun
merasakan hal yang sama, namun aku
percaya ia adalah wanita dewasa dan juga cerdas, ia tahu mana yang terbaik
untuk kita berdua..
Keputusanya
pun aku rasa sudah menjadi hal yang terbaik untuk dia dan aku, ikhlas.. kata yang mudah diucapkan,
namun ucapan tak semudah untuk melakukanya, entah sampai kapan hati ini bisa
benar-benar ikhlas akan hal ini, hanya waktu yang bisa menjawab semua.
Terkadang
ada rasa egois timbul di
benak, kenapa sampai seperti ini? Apa separah itu kesalahan yang sudah aku
lakukan, apa setimpal dengan semua yang sudah kita lakukan bersama, apa harus
kesalahan di akumulasikan? Manusia bisa berubah, namun aku percaya perubahan
itu sendiri butuh proses,seperti hal nya metamorfosis pada kupu-upu yang indah,
berawal dari telur,ulat (larva), kepompong, dan menjadilah makhluk yang indah.
tingkat usia terkadang bisa mempengaruhi
perilaku, dari usia remaja dan dewasa itu sendiri bebeda, semakin bertambahnya
usia serta pengalamn hidup yang sudah dilaluinya juga menjadi pembelajaran
dalam membentuk kedewasaan.
apa dosa
jika aku merindukan nya? Apa haram? Entah sampai kapan rasa ini tertahan di
dalam hati, namun.. aku akan tetap menunggu semampuku. Dulu ia sebut aku rumah
yang membuat nya selalu ingin pulang, sedangkan dia adalah harapan yang
menguatkanku untuk tetap bertahan.
Dari hal ini
banyak pelajaran yang bisa di dapat, termasuk belajar ngetik / menulis, walau
masih amatir..haha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar