Minggu, 31 Januari 2016

“Layang Kangen”

“layang kangen”

Semakin aku tekan ke dalam semakin muncul ia datang menyapa,  walau hanya guratan senyum yang datang menyapa , seakan menanyakan , apa kabar?

Mungkin ini seperti mimpi, sesuatu hal yang jauh dari dugaanku, seketika hilang dari peredaran, intensitas komunikasi seketika lenyap, hal yang tak pernah kita lakukan sebelumnya, memang ga gampang ngejalaninya, dan aku yakin ia pun merasakan hal yang sama,  namun aku percaya ia adalah wanita dewasa dan juga cerdas, ia tahu mana yang terbaik untuk kita berdua..

Keputusanya pun aku rasa sudah menjadi hal yang terbaik untuk dia dan aku, ikhlas.. kata yang mudah diucapkan, namun ucapan tak semudah untuk melakukanya, entah sampai kapan hati ini bisa benar-benar ikhlas akan hal ini, hanya waktu yang bisa menjawab semua.

Terkadang ada rasa egois timbul di benak, kenapa sampai seperti ini? Apa separah itu kesalahan yang sudah aku lakukan, apa setimpal dengan semua yang sudah kita lakukan bersama, apa harus kesalahan di akumulasikan? Manusia bisa berubah, namun aku percaya perubahan itu sendiri butuh proses,seperti hal nya metamorfosis pada kupu-upu yang indah, berawal dari telur,ulat (larva), kepompong, dan menjadilah makhluk yang indah.

 tingkat usia terkadang bisa mempengaruhi perilaku, dari usia remaja dan dewasa itu sendiri bebeda, semakin bertambahnya usia serta pengalamn hidup yang sudah dilaluinya juga menjadi pembelajaran dalam membentuk kedewasaan.

apa dosa jika aku merindukan nya? Apa haram? Entah sampai kapan rasa ini tertahan di dalam hati, namun.. aku akan tetap menunggu semampuku. Dulu ia sebut aku rumah yang membuat nya selalu ingin pulang, sedangkan dia adalah harapan yang menguatkanku untuk tetap bertahan.
Dari hal ini banyak pelajaran yang bisa di dapat, termasuk belajar ngetik / menulis, walau masih amatir..haha


Tidak ada komentar:

Posting Komentar